Injektor Bahan Bakar Diesel Pembuatan Profesional A6510702787 Injektor Rel Umum untuk Suku Cadang Mesin Mercedes-Benz
Deskripsi Produk
Referensi. Kode | A6510702787 |
Aplikasi | Mercedes-Benz |
MOQ | 4 buah |
Sertifikasi | ISO9001 |
Tempat Asal | Cina |
Kemasan | Pengepakan netral |
Kontrol Kualitas | 100% diuji sebelum pengiriman |
Waktu memimpin | 7 ~ 10 hari kerja |
Pembayaran | T/T, L/C, Paypal, Western Union, MoneyGram atau sesuai kebutuhan Anda |
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Bensin dan Diesel
1. Perbedaan tenaga dan torsi
Dalam keadaan normal, langkah silinder mesin bensin relatif pendek. Alasan mengapa desain ini diadopsi sepenuhnya adalah untuk meningkatkan kecepatan maksimum mesin, sehingga menghasilkan lebih banyak tenaga. Sebaliknya, mesin diesel lebih memperhatikan torsi kendaraan, dan langkah silinder diatur relatif panjang, sehingga dapat mengurangi kecepatan kendaraan dan memperkuat torsi dengan lebih baik. Oleh karena itu, hal ini pula yang menjadi alasan mengapa kendaraan off-road tugas berat, SUV, truk, dll semuanya memilih oli mesin diesel sebagai sumber tenaganya.
2. Penghematan bahan bakar
Yang disebut penghematan bahan bakar, perbandingan paling intuitif adalah membandingkan efisiensi dua mesin dalam mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Namun, karena perbedaan tertentu dalam teknologi mesin dari pabrikan yang berbeda, terdapat perbedaan tertentu dalam efisiensi konversi energi panas mesin. Untuk saat ini, konversi efisiensi termal mesin mobil selalu menjadi masalah. Efisiensi termal sebagian besar mesin bensin hanya bisa mencapai sekitar 40%. Hanya konversi efisiensi termal mesin yang diproduksi merek seperti Nissan dan Mazda yang dapat melebihi 40%. Sebaliknya, untuk mesin diesel, konversi efisiensi termal minimum berada di atas 35%, dan mudah untuk melebihi 40%. Bahkan ada beberapa mesin yang efisiensi termalnya bisa melebihi 45%. Oleh karena itu, dengan mengkonsumsi bahan bakar dalam jumlah yang sama, mesin diesel dapat mengubah lebih banyak energi panas menjadi energi mekanik sehingga lebih hemat bahan bakar.
Selain itu, rendahnya efisiensi termal mesin bensin juga erat kaitannya dengan komposisi bensin. Dari segi kimia, bensin dan solar tersusun dari molekul-molekul kecil, dan untuk setiap molekul senyawa hidrokarbon terdapat sekitar 8-10 molekul bensin. atom karbon, sedangkan molekul solar bisa mencapai 12-15 atom karbon. Semakin tinggi kandungan atom karbon maka semakin besar pula energi yang terkandung setelah pembakaran. Oleh karena itu, untuk mencapai tenaga yang sama, mesin bensin perlu menginjeksi bahan bakar lebih banyak dibandingkan mesin diesel, dan tentu saja konsumsi bahan bakarnya akan lebih tinggi.
3. Keandalan dan keamanan mesin
Masa pakai mesin erat kaitannya dengan kecepatan putaran. Semakin tinggi kecepatan pengoperasian, semakin pendek masa pakainya. Misalnya mesin yang digunakan pada mobil balap F1 memiliki kecepatan idle 3.000 rpm, dan kecepatan mesin rata-rata di atas 15.000 rpm saat mesin bekerja, sehingga pada dasarnya hanya diperlukan beberapa balapan saja agar sebuah mesin dapat dibuang untuk dijadikan barang bekas. . Kembali ke kenyataan, mesin diesel lebih memperhatikan torsi yang rendah, sehingga ketika tenaga yang sama mencapai kecepatan yang sama maka putaran mesin diesel menjadi lebih rendah. Selain itu, pada putaran tertinggi sekalipun, putaran mesin diesel biasanya tidak melebihi 4500 rpm, sedangkan mesin bensin memiliki kecepatan maksimum minimal 6500 rpm untuk menghasilkan tenaga kuda yang lebih besar. Oleh karena itu, mesin diesel dengan rpm lebih rendah tentu saja lebih andal.
Diesel tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar pada suhu pengoperasian normal. Oleh karena itu, ketika terjadi kecelakaan mesin diesel, kemungkinan terjadinya kebakaran spontan pada kendaraan juga sangat kecil. Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar bensin, jika tangki bahan bakarnya bocor, hanya percikan kecil yang dapat menyulutnya. Segera membakar seluruh kendaraan.